Barang Siapa bersungguh-sungguh dapatlah ia

album

Minggu, 12 Juni 2011

Plong sudah

Alhamdulillah
Selesai sudah Ujian akhir kenaikan kelas. Deg-degan rasanya hati. Bagaimana hasilnya, apakah nilainya jelek, ataukah bagus. Nilai mana yang perlu diremidi. Walaupun berbagai perasaan bersatu dalam dada, tapi rasanya plong juga. Ujian sudah selesai. Kapan penerimaan raport, kapan kenaikan kelas. Naik apa tidak.
Ah, sudahlah. Kita sudah berusaha berjuang, belajar dan berusaha. Kini saatnya bertawakal kepada Allah. Jika hasilnya baik, Alhamdulillah. Jika hasilnya jelek, kurang memuaskan, ya kita pasrahkan kepada Allah saja. Yang patut kita yakini ialah, kita belajar, menuntut ilmu adalah semata-mata mencari ridho Allah. Bukan karen a ada ujian, atau apa. Tapi semata-mata untuk meningkatkan kualitas kita. Nilai Ujian hanyalah sarana kita untuk introspeksi. Apalah artinya nilai baik tapi ilmu kosong.
“Sudah, Dhomis, nggak perlu bersedih ya, sudah besok kita belajar lagi. Nggak Usah nangis gitu aku jadi ikut ingin nangis. Nilaiku juga jelek tuh…. Merah semua…. Tapi masih naik kan Pak Riadi”
"Lho, kok tanya saya. Yang tahu itu wali kelas kamu. Siapa Wali kelas kamu?"
"Pak Kholiq.'
"Ya tanya Pak Kholiq. Siswa model kamu itu layak naik apa tidak?"
“Mana Pak Kholiq.?”
“Oooo itu. Aku masih naik Khan Pak Kholiq.”
“Lho…. Kok Tanya saya. Yang ngasik nilai bukan saya. Pak guru dan Bu Guru itu yang ngasik Nilai Kamu. Tanya pada beliau-beliau itu apa kamu naik."
“Nanyai satu-satu pak? Aduh…. Capek Deh!”
“Sebenarnya beliau-beliau itu ngasik nilai berdasarkan kinerja kamu. Jika kamu baik, ya insya Allah naik. Makanya tanyalah kepada hati nuranimu apa kamu layak naik.”
“Oooo gitu ya. Sebenarnya sih…. He…. He…. He….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar